Wednesday 6 January 2010

Kehidupan dirinya...?

Lebih dari seperempat abad dirinya merasakan bernafas di dunia. Telah dia dapatkan kenikmatan2 berupa materi2, pakaian, tempat tinggal, makanan, minuman, kedua orang tua, adik, teman, pendidikan, pekerjaan, berfikir, belajar, kepemahaman, wawasan, ketenangan jiwa, bernafas, kesehatan, bermain, bercanda, olah raga, dan masih banyak lainnya. Sehingga apabila dihitung2 nikmat tersebut, niscaya tidak dapat ditentukan jumlahnya. Semua kenikmatan2 tersebut dia terima dr Maha Pemberi Karunia. Sehingga sudah selayaknyalah dirinya senantiasa berupaya untuk mensyukuri apa yang Allah anugrahkan setiap waktu dgn sebuah amal nyata.


Setelah kenikmatan yg dia dapatkan, apakah kehidupannya hanya dilalui dgn bermain, sekolah dari tk, sd, smp sampai sma, lalu kuliah, kerja, menata karir, sukses materi dan karir, mendapatkan rumah yg bagus, kendaraan mobil yg luxurious, menikah, mempunyai putra-putri, cucu, kemudian meninggalkan dunia yg fana seperti itu ajah?? Terus, apa tujuan dan yg dicari dalam hidup di dunia ini??


Berasal dan akan kembali pada Penciptanya, sehingga seharusnyalah dirinya hidup di dunia hanya untuk Maha Pencipta. Ketika tujuan hidupnya sudah beralih hanya untuk mencapai ridho Ilahi, maka setiap waktu yg dirinya miliki sepantasnyalah ditujukan tuk beribadah.


Dilahirkanlah ke dunia sebagai manusia yg mempunyai fungsi dan peran sebagai abid dan khalifah. Tidak banyak kelebihan yang dimilikinya tetapi Allah senantiasa lengkap memberikan segenap potensi untuk menjalankan tugas2nya. Diberikan potensi penglihatan, pendengaran, dan hati untuk melihat tanda2 kekuasaan Allah, mendengar ayat2 Allah, dan memahami ayat2 Allah.


Dirinya mempunyai akal, hati, dan nafsu. Akal berfungsi untuk membedakan mana yg benar atau yg salah sekaligus sebagai penasehat buat hati, hati berfungsi sbg raja atau penentu keputusan, dan nafsu yg diberikan supaya dirinya bisa survive hidup di dunia.


Dirinya diciptakan menurut fitrah, diilhamkan (bisikan2) kepadanya jalan kefasikan dan ketakwaan, dan didatangkan kepadanya nadzir (pemberi peringatan).


Oleh karena itu, dengan segenap potensi yg dirinya miliki dan berbagai input-an yg datang, baik secara langsung atau tidak langsung, maka selayaknyalah seluruh jiwa raga harta dan waktu yg dia miliki dipergunakan dalam rangka untuk beribadah kepada Sang Khalik.


Dirinya juga merupakan seorang yang tidak luput dari kesalahan, tetapi upaya untuk senantiasa memperbaiki diri dgn bertobat harus dilakukan.

Duhai yang Maha Mengampuni dosa,, Ampuni dirinya... jauhkanlah dari godaan setan yang senantiasa mendatanginya setiap saat kapanpun dan dimanapun...

Duhai yang Maha Mengetahui isi hati,, Jadikanlah hatinya benar2 ikhlas, hati yg murni bersih dr unsur yg merusak amal...

Duhai yang Maha Mengabulkan doa,, Kabulkanlah segala doanya.. sungguh tiada kekuatan lain yang dimilikinya kecuali kekuatan yang Engkau berikan...


”Ya Allah, kabulkan dan sampaikan diriku masuk dan menikmati indahnya SurgaMu bersama para Rasul dan Kekasih2Mu...Amin..”

-agung maryana-










1 comment:

  1. Indah, penuh makna yang mendalam. Semoga siapa saja yang membaca artikel anda, terbuka lebar jiwanya bagi hidayah Allah yang senantiasa menyebarkan karunia - karunia kepada mahluk ciptaanNya,yaitu manusia,yang salah satu dari karuniaNya itu adalah hidayah.

    Tentu saja, terutama bagi penulisnya, semoga benarlah kiranya apa yang tertulis merupakan bukti jiwanya, refleksi pancaran keimanan yang ada di jiwanya. Sehingga hidayah Allah yang telah diberikan kepadanya tidak dicampakkan dengan begitu saja hanya karena tertarik kepada dunia beserta segala intrik - intriknya.

    Dunia memang luar biasa daya tariknya atau daya dorongnya.

    Seseorang bisa dengan mudah tergelincir dari jalan yang lurus, hanya karena orang tuanya, karena kuliahnya, karena wanita, karena pekerjaannya, dsb.

    Semoga saja, tiada pernah - pernahnya diri kita semua merasa "malu" untuk "kembali". Tentu saja syaitan akan senantiasa mempertahankan kita semua pada posisi dalam genggamannya. Syaitan tidak ridho bila kita kembali ke jalan yang benar, bila kita kembali meniti apa yang pernah kita jalani, yang semakin hari semakin kita yakini bahwa apa yang pernah kita jalani itu adalah sebuah kebenaran yang tak terbantahkan.
    Syaitan membuat kita malu untuk bersama - sama lagi dengan orang - orang yang dulu kita pernah bersamanya.

    Semoga kita semua termasuk orang yang membesarkan hanya Allah belaka. Tiap hari kita angkat tangan kita dengan ucapan "Allahu Akbar". Semoga kiranya, Allahu Akbar pula yang mencahayai setiap relung jiwa kita, setiap derajat pikiran kita dan setiap jengkal langkah hidup kita. Bukan oleh makhluk akhirnya Allah jadi mengecil. Bukan oleh malu akhirnya kita mundur, bukan oleh minder akhirnya kita lebih memilih yang salah ketimbang yang benar...

    ReplyDelete