Wednesday 17 February 2010

It’S abOut LiFe.....

Kembali merenungi hidup, tentang hidup, senantiasa ada pertanyaan untuk apa hidup ini?Mau diapakan hidup ini?Dan mau dikemanakan hidup ini?

Apakah siklus kehidupan hanya berputar di antara hal-hal yg rutin saja : bekerja, makan, tidur, berkembang biak lalu mati. Habis itu, selesai urusan.


Apakah hidup ini senantiasa bergantung pada materi, sedangkan orang yg mencari kebahagiannya dengan kebendaan, seperti meminum air laut, tak akan pernah ada rasa puas..


Kalo kita menggantungkan harapan hanya pada makhluk, maka qta dipastikan akan sangat kecewa..


Kalo k
ita menjalani hidup ini apa adanya seperti air yg mengalir, sedangkan air mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah. Air kadang masuk sungai, masuk selokan, terkadang masuk ke comberan yang kotor, terkadang menghanyutkan orang lain. Jika air itu banjir akan menabrak bebatuan dan merusak berbagai objek yang dilaluinya. Ya itulah air mengalir, tidak terkendali, melaju sesuai kondisi yang dilaluinya. Kalo hidup yg sedemikian tidak teratur...apa gunanya hidup.... Sedangkan kehidupan kita begitu berharga dan bernilai. Sekarang, jika kita membiarkan hidup kita mengalir saja tanpa tujuan, bukankah hidup kita akan terbawa ke kualitas kehidupan yang rendah?

Tetapi, tanpa
qta sadari, kita dihantarkan pada konsekuensi-konsekuensi dari hidup itu sendiri..yaitu mati.. dilanjutkan dengan hidup setelah mati….

Padahal, kehidupan di dunia hanyalah sementara.. penderitaan yg dialami di dunia betapapun beratnya hanyalah sementara.. begitupun kebahagiaan yg di rasakan bagaimanapun mewahnya hanyalah sementara... Kehidupan dunia walau milyaran tahun lamanya, suatu saat pasti akan berakhir, karena Allah menciptakan makhluk yg bernama ’kematian’....


Sedangkan, dunia ini hanya sebagai tempat berteduh, ibarat seorang musafir berteduh di bawah pohon lalu pergi lagi. Allah SWT menciptakan suasana dan keadaan, dari muda menjadi tua, sakit dan sehat, susah dan senang, panas dingin, perang atau damai.


Sehingga terdapatlah 3 keadaan kondisi hidup secara umum yg pernah saya alami :


Hidup 1# HIDUP HISSY = HAMPA
Yaitu kehidupan yang hampa dan kosong karena tidak menyadari akan arti dan tujuan hidup. Ia tidak mengerti, hidup mau diapakan dan dibawa kemana...Kehidupan yang hanya untuk kepentingan diri sendiri....Yang selalu dikejar hanya kepentingan yang berkenaan dengan dirinya, dengan keluarga/rumah tangganya, kadang-kadang ia bergerak di khalayak ramai, tetapi bergeraknya itu hanya untuk kepentingan pribadi, keperluan kasar, keperluan materi.


Hidup 2# HIDUP MA’NAWY

Yaitu kehidupan yang sudah mempergunakan hidupnya untuk menjalankan aturan-aturan Allah Swt, tetapi belum mempunyai kesadaran cukup, belum mempunyai keyakinan yang kuat dan teguh. Ia mudah berubah, mudah pindah haluan dan sikap, hanya karena ada sangkutannya dengan kepentingan dunia belaka. Ia belum mempunyai pendirian yang kuat dan teguh.


Hidup 3# HIDUP MA’ANY

Hidup dipergunakan untuk melakukan amal kebaikan dan kebajikan yang banyak lagi sempurna. Amal yang timbul da
ri keyakinan yang kuat dan iman yang teguh. Amal yang dilakukannya hanya karena mengharapkan Rahmat dan Ridho Allah Swt semata...Inilah hidup yang sadar dan sempurna karena mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah, karena taat kepada aturan dan syari’at-Nya. Orang yang duduk dalam kehidupan Ma’any itu, tidak lagi mengenal sakit dan sukar, berat dan susah, takut dan was-was, melainkan semuanya itu akan menjadi jembatan menuju kesempurnaan hidup di bawah rahmat dan karunia Allah Swt.

Hidup berlalu
dengan waktu, dan sedetik waktu yang dilewatkan tak pernah akan kembali. Waktu-waktu yang dilalui harus punya nilai, nilai yang dimaksudkan apakah waktu itu dipergunakan untuk mengabdi kepada Allah dan berpahala dengan kebaikan, atau waktu itu dipergunakan untuk kemaksiatan dan dosa di hadapan Allah Swt, atau waktu nol tak berarti. Sehingga mardhotillah adalah satu-satunya alternatif bagi hamba Allah dengan penuh pengabdian dan mengisi waktu dengan ibadah dan memperoleh pahala kebaikkan selama hidupnya...

”Katakanlah : Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yg diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” (Q.S.6:162-163)
.

- yg masih harus banyak belajar dan senantiasa belajar dlm mencapai ridho-Nya-